tarian sambutan ASOCIO
Technology

ASOCIO ICT Summit 2011

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

bismillaahirrahmaanirrahiim…

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin… Senin 28 November 2011 kemarin, saya dan teman-teman saya (mba Alvi, CS, mas Canggih, mas Uday, dan mas Fahim) mendapat kesempatan untuk mengikuti acara ASOCIO (Asian-Oceanian Computing Industry Organization) ICT Summit 2011 di Hyatt Regency. Tema event ini adalah Enhancing the ICT Capabilities of Small Medium Businesses and Socio Communities Towards Digital Convergence’Ini dia undangannya…

undangan ASOCIO ICT Summit
ASOCIO ICT Summit Invitation for NightLogin

(Sebenernya udah cukup banyak yang bahas acara ini, kayak artikelnya mbak dari Amikom, ato bahkan berita resmi pemerintah Jogja. Tapi, gapapa yah agak repost. Saling melengkapi gituu ;P oya, mohon maaf kalo report-nya kurang detil ato ada yang salah, cmiiw. saya masih belajar untuk jadi English listener yang baik, hihihi *meringis*)

Rombongan kami sampai di Hyatt mefet waktu start event, gara-gara saya yang telat datangnya (sumimasen deshita *bungkuk badan*). Waktu registrasi, kami dikasih suatu kantong yang isinya mug dan tas dari sponsor. Setelah ngintip artikel mbak Amikom itu, saya baru tau kalau ternyata yang lebih dulu dateng dapet seminar kit, flashdisk 4GB, n buku dari Kominfo. Fuuuuu Hmmm… belom rejeki rupanya…

Acara diawali dengan tarian Jogja dan sambutan-sambutan. Ada sambutan dari Pak Teddy Sukardi, selaku Ketua FTII (Federasi Teknologi Informasi Indonesia). Rupanya FTII menjadi pengelola acara ini. Lalu sambutan dari Ketua ASOCIO, Mr. Looi Kien Leong. Dan acara pun dibuka secara resmi dengan gaya khas Jogja, membunyikan gong bertalu-talu 😀

Acara selanjutnya harusnya keynote address dari Menteri Kominfo, Pak Tif. Tapi beliau digantikan oleh Pak Aswin Sasongko, Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo.

——————————————————————————————-

Next: Lecture time! oleh Mr. Datoo Dan E. Khoo (Malaysian), Chairman of WITSA (World Information Technology and Service Alliance).

In Advancing the Nation by Using Technology

Dunia berubah menjadi digital. Faktor penyebabnya adalah:

  1. Mobile. Bentuk fisik teknologi semakin mengecil dan menuju ke arah wireless yang menyebabkan semakin banyak perangkat yang bisa dibawa ke mana-mana (portable)
  2. Social. Munculnya berbagai macam jejaring sosial dalam berbagai format. Penggunaan internet tertinggi adalah pengaksesan jejaring sosial, terutama di Indonesia =))
  3. Cloud. Resource dan aplikasi dapat diakses di mana saja, tanpa membutuhkan perangkat canggih di sisi pengguna. Orang-orang tidak perlu lagi membeli perangkat high-tech ataupun menginstall aplikasi, tinggal sewa dan pakai.
  4. Internet of things. Apapun bisa dicari di Internet.

Lalu beliau melanjutkan kuliah dengan short movie. Tentang sepakbola dan screenshoot adegan-adegan familiar (umm, jujur saya kurang familiar karena saya bukan penggemar bola :|) yang terkadang membuat peserta tertawa. Dengan desain animasi yang simpel tapi lucu dan kalimat singkat diiringi oleh lagu yang lucu pula. Perhatian kami benar-benar telah tercuri.

Nah, apa hubungannya sepakbola dengan teknologi? o_O

Beliau menganalogikan penciptaan teknologi dengan sepakbola. Semuanya sama-sama butuh input, lalu process, mengasilkan output yang berupa goal, dan akan memberi impact.  Misal kalau processnya salah, bisa menimbulkan bad impact. Di sepakbola, pelanggaran berat bisa menghasilkan kartu merah. Proses yang salah dalam men-develop suatu produk teknologi, bisa menghasilkan bug yang berakibat fatal.

Pesepakbola memberi output berupa cetakan goal. Pengembangan teknologi menghasilkan produk. Tapi, sebaik-baik gol berkualitas tinggi, kalo gol tersebut dicetak di latihan biasa, ataupun ajang Cup-cup-an skala lokal, pengaruhnya keciil. Impact-nya ndak patek berasa.

Begitu juga dengan teknologi. Kalau teknologinya buaguuss buangeett tapi tidak dapat memberi pengaruh di kehidupan masyarakat luas: USELESS. Selama ini banyak orang salah kaprah dengan berlomba-lomba menciptakan teknologi sekeren-kerennya, secanggih-canggihnya. Tapi, kalau ujung-ujungnya susah diimplementasikan, susah dipake, ribet, kurang berpengaruh pada peningkatan kualitas masyarakat: pengorbanan menciptakan teknologi keren itu akan sia-sia. Produknya cuma ndeprok di gudang.

So, start looking from the impact, not the technological goal! 🙂

Teknologi seharusnya diciptakan untuk menjawab persoalan masyarakat. “Bagaimana peran teknologi ini dalam memengaruhi peningkatan kualitas hidup masyarakat?” adalah pertanyaan utama sebelum teknologi dikembangkan dan diaplikasikan. Kalau jawaban itu udah oke, baru deh capcuss lanjutt dikembangkan teknologinya… 😉

Apa saja jenis-jenis pengaruhnya itu?

  1. Pengaruh sosial, keamanan publik: kejahatan, cyber crime, bencana alam/buatan, kecelakaan lalu lintas.
  2. Pengaruh politik
  3. Pengaruh teknologi: bio informatics, perubahan iklim, komputasi matematika
  4. Pengaruh lingkungan, pengurangan karbon, misal dengan telecommuting.
  5. Pengaruh hukum

Bagaimana supaya teknologi dapat memengaruhi kehidupan? Salah satu caranya adalah dengan mengajak masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam pengembangan teknologi. Jadi teknologi itu jadi milik bersama. Kayak demokrasi itu lho, dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Konsumer memberi umpanbalik (feedback) kepada produser.

Pemerintah/pembuat teknologi juga kudu memahami tingkat kedewasaan (maturity level) dari masyarakat. Harus diamati dulu, apakah masyarakat siap menerima teknologi tersebut?

——————————————————————————————-

Diskusi Panel: ASOCIO Inter-economy member Outsourcing Opportunities

First Panelist: Sylvia Sumarlin, President Director of Xirka

ICT Outsourcing Opportunity, by Sylvia Sumarlin
ICT Outsourcing Opportunity, by Sylvia Sumarlin

She has American accent and her pronunciation was very clear, I wondered what her nationality is. Setelah buka situsnya, baru tau kalo ternyata beliau Indonesian aseli 😛

(karena terlalu terpesona, yg saya catet gak banyak e :P)

Bu Sylvia membeberkan fakta bahwa ekonomi Indonesia sedang berkembang pesat. Data perbandingan perkembangan ekonomi Indonesia dengan negara-negara lain ditampilkan. Salah satu penyebab menguatnya ekonomi Indonesia terlihat jelas: jumlah pengangguran menurun tajam! Artinya, rakyat menjadi lebih produktif sehingga ekonomi Indonesia terangsang membaik.

Sayangnya, penetrasi teknologi di Indonesia kurang mengesankan. Internet cuma kenal 18.5% wilayah Indonesia. Koneksi pita lebar (broadband) lebih menyedihkan, cuma 0.5%. Dari 0.5% itu aja kadang2 kecepatannya masih ngesot2, iya gak? =))

Kominfo sedang gencar-gencarnya meningkatkan presentase ini, salah satunya dengan program internet masuk desa. Ditetapkan pula peraturan bahwa mulai tahun 2012, procurement di perusahan-perusahaan kudu pakai ICT. Ndak manual lagi. Maka, ditargetkan tahun depan (?) presentase penetrasi internet di Indonesia naik dua kali lipat 🙂

Intinya: Indonesia has very huge potentials! Bagaikan macan yang sedang tertidur. Indonesia sedang merangkak menuju kesuksesan, terutama di bidang industri dan ekonominya, pasti!^^

Second Panelist: David Wong Nan Fay, Chairman of Outsourcing Malaysia

David Wong's session
David Wong's (Chairman of Outsourcing Malaysia) session

Outsourcing merupakan peluang yang menggiurkan belakangan ini. Perusahaan tidak perlu memikirkan hal detail tentang pengelolaan suatu hal. Bagaimana men-training karyawan agar skill mereka ter-upgrade, bagaimana me-mantain peralatan-peralatan yang digunakan, dan sebagainya, tidak perlu dipikirkan lagi. Cukup teken kontrak dengan perusahaan yang menawarkan outsourcing, sebagian pekerjaan perusahaan terselesaikan dengan sumber daya yang berkualitas dan pengeluaran biaya yang efisien.

Sri Lanka adalah nomor satu sebagai penyedia outsourcing akuntansi di dunia. India sudah terkenal sebagai penyedia outsourcing, salah satunya di bidang berbasis suara, seperti customer service. Namun belakangan ini gelar The King of Voice-based Outsourcing direbut oleh Filipina. Soalnya beberapa orang kurang suka dengan logat orang India dalam berbahasa Inggris… =))

Selama krisis ekonomi, justru volume perusahaan IT & service meningkat. Mengapa? Karena dengan menggunakan layanan perusahaan lain (outsourcing) perusahaan bisa menurunkan biaya yang berlebihan.

Outsourcing sendiri terdiri dari beberapa jenis: on-shore (berada dalam negeri yang sama), near-shore (di negeri tetangga), dan off-shore (di negeri yang lumayan jauh, misal perusahaan Amerika, telepon customer service-nya dilayani di India).

——————————————————————————————-

Presentation: Jogjakarta Cyber Province

by: Eka Indarto. Pemda. Jogja Media Net

Membaca dan mendengar judulnya, kok keren sekali. Made me excited 😀

Konten presentasi ini sebenarnya menarik sekali. Tentang pemerintah Jogja yang telah mengaplikasikan IT di hampir segala bidang. Dari ekonomi, pendidikan (pendaftaran siswa online), pemerintahan (berbagai sistem informasi), pariwisata, budaya, dan masih banyak lagi. Dipaparkan arsitektur jaringan dan teknologi yang digunakan. Dipaparkan juga puluhan, atau bahkan ratusan, situs UMKM. Ada situs gerabah-nya Kasongan, Pasar Seni Gabusan, batik, makanan, daan masih banyak lagi. Inti kontennya aseli keren deh!

Sayangnya… bapaknya grogi abis. nervous tingkat tinggi. Mungkin salah satunya karena yg nonton petinggi-petinggi dari berbagai belahan dunia. Jadinya, informasinya kurang tersampaikan. Bahasanya kurang jelas. What made it worse is, slide presentasinya pake Bahasa (oh, God!). Saya dan mba Alvi mencoba menyemangati sang bapak dengan suara lirih….. semangat pak! xO

tidur dan gaya baru pakai headset
akhirnya penonton bosan dan tertidur dengan gaya baru pakai headset

(headsetnya itu bukan ndengerin lagu lho, itu ndengerin translator. Kami sempet nyobain ndengerin pake headset itu… Japanese! The only word I catched was: internetointerneto… wkwkwkw xP)

Saran buat pemda, lain kali kalau mau presentasi di event berskala internasional gini, please have a better preparation ya pak… semangat pak! 🙂

——————————————————————————————-

Lunch session! Perbaikan gizi!

Di Semanggi Restaurant, semuanya keliatan enak. Ambil macem-macem. Sebenernya masih banyaak yang pengen diambil, tapi tau diri lah yaa 😛

Lunch @Semanggi Restaurant, Hyatt Hotel
Lunch @Semanggi Restaurant, Hyatt Hotel. pengen nyobain segala macem makanan 😛

Setiap gigitannya begitu mengejutkan! Oishiiiiiii x9 Ujung-ujungnya, ga kuat ngehabisin xD hahaha, laper di mata doang. masuk kantong deh, buat sangu pas diskusi selanjutnya 😛

——————————————————————————————-

Panel Discussion on Regional Economic Development for SMB

Panel Discussion on Regional Economic Development for SMB
Panel Discussion on Regional Economic Development for SMB

First Panelist: Euis Saedah, Director of General Small Medium Enterprise, Ministry of Industry

Second Panelist: Dr. Anggito Abimanyu, Director of Program Economy & Business Development, Gadjah Mada University

Third Panelist: Dr. Aries Muftie, Chairman of Islamic Micro Banking Association

Moderator: Rudi Martono

Mohon maaf amat sangat. Saya kurang paham diskusi ini karena sebagian besar membahas data-data dan diagram ekonomi. Bukan bidang guwe banget =.= Dan lagi proyektornya sempet error. Makin gak mudeng deh.

Salah satu judulnya: Creative micronomics or microtechnomics?

Intinya, presentasi panelist menunjukkan bahwa Indonesia itu saaaangat berpotensi, pengelolaan dan pemanfaatannya aja yang belum maksimal.

Rich country, poor people.

——————————————————————————————-

Lecture: Increasing Value of ICT To Women’s Economic Activities

Terima kasih, ASOCIO ICT Summit 2011. Berkat engkau, saya jadi tau dan inget nama Menteri Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak Republik Indonesia: Linda Amalia Sari 😀

Lecture from HE Linda Amalia Sari, Minister of Woman Enablement and Children Protection Republic of Indonesia
Lecture from HE Linda Amalia Sari, Minister of Woman Enablement and Children Protection Republic of Indonesia

Kontennya sepertinya bermutu sekali. Bu Menteri ini membaca teks kuliahnya yang berlembar-lembar dengan cukup cepat. Jadinya saya kurang nangkep, Bu. Maafkan kelemotan pendengaran, penterjemahan, dan pemahaman saya, ya…

Salah satu intinya adalah: Diharapkan ke depannya, para pria mengembangkan teknologi, lalu para wanita beraksi di bagian pembinaannya dan sosialisasinya…

——————————————————————————————-

Panel Discussion: Cloud Computing and SMB

First panelist: Teguh Prasetya, CEO of Indonesian Cloud

Judul: Potential of SME for Cloud Computing Services

Penggunaan internet di Indonesia berkembang pesat. Apalagi sekarang udah ada Wimax, yang di Indonesia udah ada 8 operator yang akan mengaplikasikannya (meskipun belum).

Di Indonesia, jumlah SME (UMKM) itu ada 52.000.000! Jumlah ini sama dengan sekitar 1/5 dari jumlah penduduk Indonesia :O Sayangnya, dari 52juta itu, yang tau IT cuma 20% doang. Masih ada sekitar 40juta UMKM yang buta teknologi informasi. Jadi, yang paling dibutuhkan untuk UMKM adalah edukasi dan sosialisasi teknologi informasi.

Untuk masyarakat Indonesia, terutama UMKM, yang paling dibutuhkan dari Cloud Computing adalah SaaS-nya (Software as a Service). Misalnya untuk e-commerce, ERP (Enterprise Resource Planning), CRM (Customer Relationship Management), dan cloud management. Jadi, UMKM tidak perlu memiliki komputer canggih dan menginstall aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan. Punya netbook aja cukup, terus ngakses aplikasinya dari cloud. Aplikasi cloud juga gak harus terkoneksi ke internet.

Second Panelist: Mr. Kurnia Wahyudi, IBM Indonesia Cloud Computing Leader

Cloud computing bisa mengurangi CapEx (Capital Expenditure) dalam jumlah besar.

Cloud itu: self portal, bisa diakses dari perangkat mobile, on demand provisioning, pay as you grow.

Teknologi informasi non-cloud cuma 5-6%. Sedangkan IT yang di-cloud itu sekitaar 70%-an. Jadi, penggunaan Cloud itu prospektif sekali!

Sayangnya, dalam skala penerapan difusi inovasi teknologi, masyarakat Indonesia saat ini masih berada di level early adopters. Belum semua lapisan masyarakat mampu menggunakan teknologi-teknologi semacam Cloud ini. Jadi, butuh edukasi dan sosialisasi lebih lagi, terutama untuk para penggerak dan pelaku UMKM.

Third Panelist: Dr. Truong Binh, Chairman of VINASA (Vietnam Software and IT Service Association)

Cloud Computing bukanlah teknologi baru. Cloud Computing adalah konsep baru dalam mengaplikasikan teknologi informasi from old & mature one. Di Vietnam, Cloud Computing dikembangkan dari layanan selular.

Fourth Panelist: Prof. Datoo’ Husin Jazri, CEO of CyberSecurity Malaysia

Tiga besar resiko Cloud Computing:

  1. Vendor Lock-in
  2. Pengaksesan data oleh pihak yang tidak diperkenankan
  3. Kehandalan operasional. Misal kurang handal karena downtime, atau ketersediaan yang terbatas.

Lima besar ancaman Cloud Computing:

  1. Penyalahgunaan & nefarius (?) Cloud Computing (IaaS, PaaS)
  2. Antarmuka & API yang tidak aman (IaaS, PaaS, SaaS)
  3. Kejahatan orang dalam (malicious insider) (IaaS, PaaS, SaaS)
  4. Isu shared technology (IaaS)
  5. Kebocoran data (IaaS, PaaS, SaaS)

IaaS = Infrastructure as a Service = layanan persewaan infrastruktur (memori, prosesor, dsb)

PaaS = Platform as a Service = layanan framework untuk mengembangkan aplikasi cloud

SaaS = Software as a Service = layanan aplikasi dari cloud

Dasar-dasar keamanan:

  • CIA (Confidentiality, Integrity, Availability) –> hal-hal yang kudu dijaga keamanannya
  • PPT (People, Process, Technology) –> hal-hal yang mendukung keamanan

Jadi, selain pihak pengembang dan pengguna Cloud, dibutuhkan pihak ketiga untuk menguji dan memvalidasi kualitas dari suatu Cloud. Semacam butuh standardisasi kualitas cloud gitu, nanti di-audit dan disertifikasi.

Punchline beliau:

The cloud is here, and it’s too sexy to ignore =))

——————————————————————————————-

The Last Panel Discussion: The Role of ICT to Bridge Digital Device for SMB

Semacam promosi dari sponsor lainnya =))

First Panelist: Toni Djunaedi, General Manager of SAP Indonesia

Judul: SAP for SME

SAP (Systems, Applications, and Products in Data Processing) adalah aplikasi untuk solusi bisnis. Implementasi SAP di perusahaan sangat mahal karena membutuhkan waktu yang sangat lama, umumnya sekitar bertahun-tahun.

Tantangan terbesar dari perusahaan adalah mendapatkan kepercayaan pelanggan. Agar calon pelanggan mantep menjadi customer, dibutuhkan pihak ketiga untuk melakukan standardisasi dan sertifikasi.

(……lalu dilanjutkan dengan promosi SAP. gak patek mudeng. udah gak konek. udah menjelang magrib)

Second Panelist: John Choi, President & CEO of MarkAny, Korea Selatan

Bapaknya lucu, bisa bahasa Indonesia sedikit-sedikit, terutama tentang angka-angka dan “murah” xD Saya duga kemampuannya ini bermanfaat untuk beli suvenir oleh-oleh xP

52.000.000 adalah jumlah UMKM di Indonesia. 52.000.000 adalah kisaran jumlah penduduk Korea Selatan :3

Yang UMKM butuhkan adalah sistem ICT yang: murah, terintegrasi, aman, simpel, dan bisa dikustomisasi. Nah, MarkAny menjawab tantangan tersebut………..

Third Panelist: Poonam Sagar, PT Infotech Solutions

Judul: Social Media Engagement

Just LISTEN:

Listen

Identify

Solve

Test

Engage

Nurture your fan base

Infotech empowers enterprises through media.

——————————————————————————————-

Acara terakhir, Gala Dinner di Bale Raos – Kraton Yogyakarta. Kami dibawa pake bis yang dalemnya blink-blink gitu, hahaha. Saya, CS, dan mba Alvi sengaja masuk bis yang isinya “anak-anak muda” aja :3

naik bis blink2 menuju Bale Raos
naik bis blink2 menuju Bale Raos

Saya pulang duluan karena sudah larut malam, jam 21.30. Ternyata setelah saya pulang, mba Alvi dan CS sempet foto-foto dulu sama Ketua ASOCIO, Mr. Looi Kien Leong… gyaaaaa

bersama Mr. Laooi Kien Long
bersama Mr. Laooi Kien Long. Unfortunately I'd already gone home when this photo's taken T.T

Akhir kata, sampai jumpa ASOCIO 2012 di Sri Lanka!

ASOCIO 2011 Brochure
ASOCIO 2011 Brochure

Materi ASOCIO 2011: 104.61 MB o_O (hilang setelah 60 hari)

Foto-foto lain di ASOCIO 2011, dari Pak Indrawarman

7 tanggapan untuk “ASOCIO ICT Summit 2011”

Tinggalkan Balasan ke vicky fazlurrahman (@vicknite) Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.